Monday, July 29, 2013

Keputusanku, pilihanku

Setiap langkah meninggalkan jejak, setiap jejak meninggalkan cerita. Begitupun masa lalu. Aku dan kamu. Kita melangkah untuk maju kedepan, tidak untuk mundur ke belakang. Lalu kenapa harus ada 'penyesalan' ?? Namun memang sesekali kita perlu menengok ke belakang, tidak untuk dikenang agar kembali tapi memilah dan menilai jejak yg salah yg perlu kita pelajari dan perbaiki untuk langkah berikutnya. Tapi itu semua tidak berlaku untuk kamu, kamu dan kamu yg selalu menggampangkan kata 'kembali'.

Aku bosan mendengar itu. Apa sih yg ada dipikiran kalian ? Mulai dari si RS, PA, DHB, WE, sekarang EHB (ketauan banget kebanyakan ex yak? haha zzz). Aku ini sekarang gak sendiri, kamu jelas tau itu. Sudah sangat terlambat untuk menyesali itu semua, apalagi untuk memulainya kembali. Dan sudah bukan saatnya main-main. Kamu gak pernah berpikir seperti itu.
Begitupun saat kamu memintaku untuk tetap menjalani hubungan denganmu, dengannya juga. Kamu memintaku diluar kekuasaan ku. Maaf, aku gak bisa mendua, aku gak biasa seperti itu. Seolah kamu memanfaatkan perbedaan yg ada antara aku dengannya. Memang awalnya aku mulai goyah karena itu. Di satu sisi aku dengannya memiliki perbedaan, disisi lain kamu terus meyakinkan aku. Ouch ! Sungguh saat-saat itu aku berselimutkan gundah gulana (a.k.a galau). Tapi alhamdulillah aku cepat bisa menilai dan memutuskan. Semuanya sudah ditutupi rasa sayang yg sangat besar untuknya. Jelas rasa itu gak bisa dibohongi. Aku tetiba tersadar bahwa aku sayang kamu bukan lagi sekarang, masa lalu tetap berlalu. Aku punya kehidupan yg lain saat ini, bersyukur memiliki dia yg sangat menghargai aku. Kamu memang baik, agama mu juga sangat baik, tapi kamu gak bisa menunjukkan tulus itu sepertinya. Perbedaan memang tetap ada, namun apalah arti sayang & cinta bila gak ada pemikiran dewasa untuk lebih serius. Aku gak bisa menyakiti hatinya, dan gak bermaksud juga menyakiti hati yg lain, kamu. Biarkan aku memilih 1 hati yg sedang kujalani saat ini. Penyesalan apapun yg kamu utarakan biarlah slalu menjadi pelajaran berharga untukmu kelak. Jangan libatkan aku lagi dalam selimut masa lalumu.

Aku sedang sangat menikmati perbedaan ini, seiring petunjuk dari Sang Maha Kuasa. Kenangan akan selamanya menjadi goresan manis dalam hidup. Tak selalu menjadikan itu sebagai sesuatu yg harus diperbarui lagi untuk sebuah perubahan. Kesempatan selalu ada, namun tidak berulang-ulang. Aku selalu ingin memberikan yg terbaik untuk siapapun yg aku cintai. Bila ternyata kamu gak bisa hargai ketulusan aku, maafkan bila aku harus benar-benar menutup buku. Sekian curcol nya ~

Dadaaaaahhh.....



No comments:

Post a Comment